BrandExcellence.id – Marketplace fashion preloved dan barang mewah, Tinkerlust, mencatatkan kenaikan penjualan offline sebesar 65%. Peningkatan ini dipicu oleh pembukaan toko fisik pertama di STC Senayan, yang kini diperluas dengan pembukaan toko kedua di Barito, Jakarta Selatan. Tindakan strategis ini bertujuan untuk memperkuat dominasi penjualan offline Tinkerlust, yang kini menyumbang 70% dari total pendapatan perusahaan.
Strategi Omnichannel Tinkerlust
Pembukaan toko kedua di Barito merupakan bagian dari strategi omnichannel Tinkerlust yang menyatukan pengalaman belanja online dan offline. Menurut Samira Shihab, Co-Founder & CEO Tinkerlust, pelanggan kini semakin mengandalkan pengalaman berbelanja langsung di toko fisik. “Dengan 70% penjualan berasal dari toko fisik, kami ingin memastikan pelanggan mendapatkan kemudahan dan pengalaman eksklusif saat berbelanja atau menitipkan barang mereka,” ungkap Samira.
Keberhasilan toko pertama menjadi motivasi utama untuk memperluas jaringan toko fisik, memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk melihat langsung barang-barang preloved mewah. Kehadiran toko di Barito juga menegaskan komitmen Tinkerlust dalam memberikan layanan yang semakin berkualitas di ranah offline.
Fasilitas dan Inovasi Toko Baru
Toko di Barito menawarkan kapasitas lebih besar, hingga 250 item, dengan koleksi beragam seperti tas, pakaian, aksesori, dan sepatu. Salah satu fitur unggulan adalah VIP Room, ruang eksklusif bagi pelanggan yang ingin merasakan pengalaman belanja yang privat dan personal. Selain itu, toko ini dilengkapi dengan lokasi drop-off yang memudahkan penjual menitipkan barang preloved mereka.
Fasilitas yang disediakan ini dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen yang seringkali ingin memastikan kualitas barang mewah sebelum membeli. Tinkerlust berkomitmen untuk terus berinovasi, memberikan pengalaman belanja yang menyeluruh dan eksklusif, serta meningkatkan kenyamanan dalam berbelanja preloved fashion.
Komitmen Tinkerlust terhadap Gaya Hidup Berkelanjutan
Sejak didirikan pada 2015, Tinkerlust tidak hanya tumbuh sebagai marketplace fashion, tetapi juga mendukung gaya hidup berkelanjutan. Melalui koleksi lebih dari 350 merek barang mewah, Tinkerlust mempromosikan tren preloved yang semakin digemari di Indonesia.
“Kami terus mendorong traffic toko fisik dan memperkuat konversi dari online ke offline, dengan menggandeng influencer dan Key Opinion Leaders (KOL),” tambah Aliya Amitra, Co-Founder & COO Tinkerlust.
Langkah ekspansi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Tinkerlust sebagai pelopor industri preloved fashion di Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi bagi pertumbuhan berkelanjutan di industri fashion.
